Mengenal Lebih Dalam Tentang Rambu K3, Penting Dipahami HSE Officer
Tahukah Anda, setiap 15 detiknya, satu pekerja di dunia meninggal akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK)? Sedangkan di Indonesia, seperti dilansir kompas.com, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri membeberkan fakta bahwa rata-rata setiap harinya 8 orang meninggal akibat kecelakaan kerja.
"153 pekerja di dunia mengalami kecelakaan kerja setiap 15 detiknya." - International Labour Organizational (ILO).
Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan kerja adalah masih banyak pekerja yang mengabaikan rambu kesehatan dan keselamatan kerja (K3) atau perusahaan tidak memasang rambu K3 sesuai standar yang berlaku. Padahal, peran rambu K3 ini sangat membantu perusahaan untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan PAK, sehingga perusahaan pun dapat menciptakan zero accident di area kerja.
The Goal: Zero Fatalities, Zero Injuries
Source: ishn.com
Peran Rambu K3
Para ahli K3 menyadari bahwa perusahaan harus menyampaikan komunikasi K3 secara efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. Rambu K3 memainkan peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Media visual tersebut berguna untuk:
- Mengingatkan pekerja dari potensi bahaya dan bagaimana menghindari bahaya yang terdapat di area kerja.
- Memberi petunjuk ke lokasi tempat penyimpanan peralatan darurat.
- Membantu pekerja atau penghuni gedung lainnya saat proses evakuasi dalam keadaan darurat.
- Poin plus saat audit K3, membantu perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi ISO, OHSAS, dll.
Warna Rambu K3
Warna dapat membantu pekerja menentukan klasifikasi bahaya di area kerja. Warna rambu K3 juga akan membantu mengarahkan pekerja terkait tindakan yang harus mereka lakukan sesuai warna rambu
yang mereka lihat. Berikut ragam warna yang terdapat dalam rambu K3 berdasarkan standar internasional:
1. Warna MERAH mengidentifikasi DANGER/ BAHAYA, FIRE/ KEBAKARAN, dan STOP. Paling sering digunakan untuk identifikasi bahan kimia cair mudah terbakar, emergency stop, dan alat pemadam kebakaran. Sedangkan warna merah yang mengindikasikan bahaya digunakan untuk menunjukkan adanya situasi bahaya yang dapat menyebabkan kematian atau cedera serius.
Bahaya Listrik
Source: safetysign.co.id
2. Warna ORANYE menunjukkan WARNING/ PERINGATAN/ AWAS. Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya yang bisa menyebabkan kematian atau cedera serius. Biasanya sering dipasang di dekat peralatan kerja berbahaya, seperti benda tajam, pisau berputar, mesin gerinda, dll.
Bahaya Benda Tajam
Source: safetysign.co.id
3. Warna KUNING menunjukkan CAUTION/ WASPADA. Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya (seperti tersandung, terpeleset, terjatuh, atau di area penyimpanan bahan yang mudah terbakar) yang bisa menyebabkan luka ringan atau sedang.
Bahaya Terpeleset dan Tersandung
Source: safetysign.co.id
4. Warna HIJAU menunjukkan EMERGENCY/ SAFETY. Digunakan untuk menunjukkan lokasi penyimpanan peralatan keselamatan, Material Safety Data Sheet (MSDS), dan peralatan P3K. Serta, instruksi-instruksi umum yang berhubungan dengan praktik kerja yang aman.
Direction Sign- Exit
Source: safetysign.co.id
5. Warna BIRU menunjukkan NOTICE/ PERHATIAN. Digunakan untuk menunjukkan instruksi tindakan/ informasi keselamatan (bukan bahaya), seperti penggunaan APD atau kebijakan perusahaan.
Pelindung Tangan
Source: safetysign.co.id
Bentuk dan Simbol
1. Triangle atau diamond shape: digunakan untuk menunjukkan bahaya. Rambu dengan bentuk triangle ini dirancang dengan piktogram berwarna hitam, warna dasar kuning atau oranye, dan garis tepi berwarna hitam.
Bahaya Kimia- Material Mudah Terbakar
Source: safetysign.co.id
2. Round shape: digunakan untuk mandatory sign atau berisi instruksi keselamatan yang wajib dipatuhi pekerja, seperti penggunaan APD. Rambu dengan bentuk lingkaran ini dirancang dengan piktogram berwarna putih dan warna dasar biru.
APD-Alat Pelindung Jatuh
Source: safetysign.co.id
3. Rectangular atau square shape: digunakan untuk menunjukkan jalan keluar saat kondisi darurat, lokasi penyimpanan peralatan keselamatan, dan peralatan P3K. Rambu dengan bentuk persegi panjang atau persegi ini dirancang dengan piktogram berwarna putih dan warna dasar hijau.
Exit Door (Rectangular Shape)
Source: safetysign.co.id
Direction Sign- Exit (Square Shape)
Source: safetysign.co.id
4. Untuk prohibition sign atau rambu yang berisi larangan dirancang dengan piktogram berwarna hitam, warna dasar putih, garis tepi berwarna merah dan garis diagonal pada bagian tengah berwarna merah.
Construction Area
Source: safetysign.co.id
Format Desain Rambu K3
1. One panel sign: rambu didesain satu panel dengan mencantumkan teks atau piktogram/simbol saja.
Telepon Darurat
Source: safetysign.co.id
2. Two panel sign: rambu didesain dua panel dengan mencantumkan teks dan piktogram/ simbol atau teks berisi kata kunci dan teks sebagai penjelas (harus memasukkan informasi berupa tipe bahaya, konsekuensi dan pernyataan untuk menghindari bahaya tersebut).
Pelindung Mata & Wajah- Safety Glasses
Source: safetysign.co.id
3. Three panel sign: rambu didesain tiga panel dengan mencantumkan:
- Header/ signal word (seperti danger, warning, caution, notice, atau safety first)
- Messaging and text format (berisi kata kunci dan teks penjelas),
- Piktogram/ safety simbol.
Bahaya Kimia- Cairan Korosif
Source: safetysign.co.id
Bahasa
Awalnya, standar OSHA merekomendasikan penggunaan bahasa Inggris pada rambu K3. Namun ternyata hal tersebut tidak efektif, mengapa? Faktanya, para pengusaha dan instansi pemerintah menyadari, hambatan bahasa justru menyumbang risiko cedera dan PAK lebih besar karena masih banyak pekerja yang tidak mengerti bahasa Inggris. Ditambah banyak perusahaan yang mempekerjakan pribumi dan asing. Salah satu solusi yang dianjurkan adalah penggunaan format bilingual, penggunaan bahasa Inggris dan bahasa nasional (sesuai negara).
Referensi Regulasi
OSHA:
OSHA 1910.145 : Specification for accident prevention signs and tags
OSHA 1910.37: Maintenance, safeguards, and operational features for exit routes
OSHA 2013 bekerjasama dengan ANSI Z535-2011
ISO:
ISO 3864 series of standards which specify design requirements, including shapes and colours, for safety signs
ISO 7010, Graphical symbols – Safety colours and safety signs – Registered safety signs
ISO 20712-1, Water safety signs and beach safety flags – Part 1 : Specifications for water safety signs used in workplaces and public areas
ISO 20712-2, Water safety signs and beach safety flags – Part 2 : Specifications for beach safety flags – Colour, shape, meaning and performance
ISO 20712-3, Water safety signs and beach safety flags – Part 3 : Guidance for use
ISO 22727, Graphical symbols – Creation and design of public information symbols – Requirements
ISO 13200:1995, Cranes -- Safety signs and hazard pictorials -- General principles
ISO 11684:1995, Tractors, machinery for agriculture and forestry, powered lawn and garden equipment -- Safety signs and hazard pictorials -- General principles
ANSI:
ANSI Z535.1: Safety Color Code
ANSI Z535.2: Environmental and Facility Safety Signs
ANSI Z535.3: Criteria for Safety Symbols
ANSI Z535.4: Product Safety Signs and Labels
ANSI Z535.5: Safety Tags and Barricade Tapes (for Temporary Hazards)
ANSI / ASME A13.1-2007: Pipe Labeling
British Standard Institution:
BS 5499-4:2013, Safety signs. Code of practice for escape route signing British Standards Institution
BS 5499-10:2014, Guidance for the selection and use of safety signs and fire safety notices
BS 1710:2014, Specification for identification of pipelines and services British Standards Institution
SNI (Standar Nasional Indonesia) & Peraturan Menteri RI:
SNI 10-4837-1998: Fasilitas dan rambu-rambu keselamatan di pelabuhan laut
SNI 13-6351-2000: Rambu-Rambu Jalan di Area Pertambangan
SNI 7743:2011: Rambu evakuasi tsunami
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Simbol Dan Label Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Itulah serba-serbi informasi mengenai rambu K3 yang perlu Anda ketahui. Bagaimana dengan rambu K3 di perusahaan Anda, apakah sudah memenuhi standar di atas? Apakah fungsi rambu K3 sudah maksimal dalam meminimalkan risiko kecelakaan kerja atau bahkan perusahaan Anda sudah zero accident?
Semoga Bermanfaat. Salam safety!
By Copywriter PT Safety Sign Indonesia
Sumber: www.SafetySign.co.id
Baca Juga
Tips Mencegah Cedera Tangan: Apa yang Harus dan Jangan Dilakukan di Tempat Kerja
Penting Diketahui, Ini Penyebab, Jenis dan Cara Penanganan Dislokasi Pergelangan Tangan
Cedera Tangan Sering Terjadi di Tempat Kerja, Kenali Jenis dan Cara Pencegahannya
Mencegah Penyakit Akibat Kerja dengan Penggunaan APD yang Tepat: Jenis dan Perannya
Wajib Diwaspadai, ini 7 Penyakit Akibat Kerja yang Sering Menjangkit Pekerja di Indonesia