[Infografis] Fakta Penting Tentang Penggunaan APAR
Si jago merah kembali melalap gedung bertingkat di bilangan Jakarta Barat. Kebakaran kali ini terjadi di Gedung Apartemen Neo Soho, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Rabu (9/11/2016), malam lalu. Api membakar gedung berlantai 38 yang masih dalam tahap konstruksi dan belum berpenghuni. Api pun berhasil dipadamkan ratusan petugas pemadam kebakaran dengan mengerahkan 27 unit mobil pemadam kebakaran dan fasilitas pemadam gedung yang berfungsi dengan baik. Mengenai penyebab kebakaran, masih dalam penyelidikan Polda Metro Jaya.
Kasus di atas hanya salah satu contoh peristiwa kebakaran gedung bertingkat yang terjadi di Jakarta. Dilansir beritasatu.com pada 1 November 2016, Kota Jakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan tingkat kebakaran yang tinggi. Sampai pada 15 September 2016, sudah terjadi 845 kejadian kebakaran dengan total kerugian sebesar Rp 173.716.100.000.
Baca juga artikel ini:
Melihat contoh kasus di atas dan tingginya tingkat kebakaran terutama pada gedung bertingkat, upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran pun harus dilakukan untuk memberikan proteksi maksimal. Di Indonesia, kategori gedung bertingkat diartikan sebagai bangunan yang berada lebih dari 15 meter di atas tanah atau gedung berlantai empat atau lebih. Setiap gedung bertingkat idealnya memiliki perangkat proteksi kebakaran baik di dalam maupun di luar gedung, salah satunya Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
APAR adalah alat pemadam api berbentuk tabung (berat maksimal 16 kg) yang mudah dioperasikan oleh satu orang untuk pemadam api awal terjadi kebakaran.
Mengapa perangkat proteksi kebakaran APAR wajib ada di setiap lantai gedung? Dalam keadaan darurat, APAR sangat diperlukan untuk memadamkan api secara dini atau lebih cepat sambil menunggu bantuan petugas pemadam kebakaran.
APAR berfungsi untuk penanganan pertama pada saat terjadinya kebakaran dan mencegah api bertambah besar. Penggunaan APAR sebagai alat pemadam sangat mudah digunakan, dapat ditempatkan dimana saja, dan bersifat portable. Fungsi APAR di antaranya:
- Penanganan pertama pada saat awal terjadinya kebakaran
- Memadamkan api saat akan terjadi kebakaran atau mencegah kebakaran yang lebih besar
- Memadamkan kebakaran kecil
- Membantu untuk menyelamatkan diri saat kebakaran
- Membuat jalan keluar sementara saat terhalang api
Ingin tahu informasi penting lainnya tentang APAR? Temukan informasi mengenai tipe, cara penggunaan, pengecekan hingga perawatan APAR pada infografis berikut ini:
Semoga Bermanfaat, Salam Safety!
Sumber: www.SafetySign.co.id
Baca Juga
Safety Induction untuk Pekerja Baru, Pentingkah?
Seberapa penting safety induction untuk pekerja baru? Berapa kali safety induction diberikan untuk pekerja baru?
Standar K3 Baru, Ini 4 Poin Penting dalam Permenaker No.5 Tahun 2018 yang Wajib Anda Ketahui
Penerbitan Permenaker No. 5 Tahun 2018 bertujuan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman serta mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Lantas, apa saja poin penting dari Permenaker ini?
Kebakaran Gedung Bertingkat, Minimalkan Risikonya dengan Memahami Penggunaan APAR
Setiap gedung harus tersedia peralatan standar (sistem proteksi kebakaran aktif) untuk melindungi bangunan itu agar kebakaran tidak semakin membesar. Salah satu sistem proteksi kebakaran penting yang harus ada di gedung bertingkat adalah APAR.
Mengapa Rambu K3 di Tempat Kerja Harus Sesuai Standar Nasional dan Internasional?
Selain untuk pemenuhan persyaratan regulasi, kira-kira mengapa perusahaan harus memasang rambu K3 sesuai standar di tempat kerja?
Safety Sign Assessment, Mengapa Penting dan Apa Manfaatnya Bagi Perusahaan?
Safety sign assessment membantu menentukan rambu K3 sesuai kebutuhan perusahaan dan standar nasional/internasional.