Cara Edukasi Agar Anak Anak Tanggap Darurat saat Terjadi Kebakaran di Sekolah

Foto: Freepik.com
Kebakaran di lingkungan sekolah merupakan ancaman serius yang dapat membahayakan keselamatan siswa dan staf pengajar. Sebagai contoh, dilansir dari Kompas.com, pada Juli 2024, kebakaran melanda SDN 01 Pondok Bambu di Jakarta Timur, menghanguskan 18 ruang kelas dan gudang sekolah. Peristiwa ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik yang bermula dari gudang penyimpanan barang. Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan terhadap kebakaran di lingkungan pendidikan.
Dilansir dari Kompas.com, data dari Dinas Pendidikan Jakarta mencatat bahwa pada Agustus 2024, sebanyak 365 siswa dari berbagai jenjang pendidikan terdampak kebakaran di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Para siswa kehilangan buku, media belajar, alat tulis, hingga seragam karena rumah mereka ludes dilalap api. Kejadian ini menunjukkan bahwa dampak kebakaran tidak hanya terbatas pada kerusakan fisik, tetapi juga mengganggu proses belajar-mengajar.
Sayangnya, masih banyak sekolah yang belum memiliki prosedur tanggap darurat yang memadai. Setiap sekolah seharusnya memiliki prosedur tanggap darurat untuk menghadapi situasi seperti kebakaran. Namun, masih banyak orang tua yang belum memahami cara mengajarkan anak-anak mereka untuk merespons kebakaran dengan benar. Hal ini menekankan perlunya edukasi yang lebih luas dan mendalam mengenai kesiapsiagaan terhadap kebakaran di lingkungan sekolah.
Baca Juga:
- Tips Agar Anak Aman Dari Bahaya Listrik Di Rumah
- Latihan Evakuasi Gempa Bumi bagi Siswa di Sekolah: Langkah dan Manfaat
Cara Edukasi Kebakaran untuk Anak
Foto: Shutterstock.com
1. Kenalkan Anak pada Bahaya Kebakaran Sejak Dini
Anak-anak perlu dikenalkan tentang apa itu kebakaran, bagaimana penyebabnya, dan risiko yang bisa terjadi jika mereka tidak segera menyelamatkan diri. Gunakan bahasa yang sederhana dan visual (gambar atau video edukatif) untuk menjelaskan bahwa api bukan mainan, serta apa yang harus dilakukan ketika mendengar alarm kebakaran.
2. Latihan Evakuasi Rutin di Sekolah
Simulasi atau drill evakuasi kebakaran harus dilakukan secara berkala di sekolah. Anak-anak diajarkan bagaimana cara keluar dari ruangan secara tertib, tidak panik, dan mengenali jalur evakuasi serta titik kumpul yang aman. Simulasi ini juga harus melibatkan semua komponen sekolah: guru, petugas keamanan, dan staf.
3. Ajarkan Cara Merespons Alarm dan Isyarat Darurat
Anak-anak perlu tahu bahwa suara alarm kebakaran bukanlah hal yang bisa diabaikan. Mereka harus segera berdiri, meninggalkan barang bawaan, dan mengikuti arahan guru menuju jalur evakuasi. Penting juga untuk melatih mereka dalam mengenali isyarat seperti aba-aba dari guru atau instruksi pengeras suara.
4. Libatkan Pihak Pemadam Kebakaran
Mengundang petugas pemadam kebakaran untuk memberikan edukasi langsung bisa menjadi pengalaman berharga. Anak-anak akan lebih memahami peran petugas dan bisa belajar langsung cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), mengenakan masker asap, atau merunduk saat melewati area berasap.
5. Simulasikan Kondisi Darurat secara Realistis
Simulasi yang melibatkan kondisi menyerupai keadaan nyata—seperti penggunaan asap buatan, penghalang di koridor, atau lampu darurat—dapat membantu siswa belajar mengelola kepanikan dan membuat keputusan cepat saat menyelamatkan diri. Tentu, semua dilakukan dalam pengawasan ketat dan dengan protokol keselamatan.
6. Tanamkan Pentingnya Tidak Sembunyi
Banyak anak kecil cenderung bersembunyi saat merasa takut, misalnya di bawah meja atau lemari. Edukasi harus menekankan bahwa bersembunyi saat kebakaran justru berbahaya. Anak harus tahu bahwa bergerak keluar dari lokasi api dan mencari bantuan adalah tindakan paling aman.
7. Libatkan Orang Tua dalam Edukasi di Rumah
Selain sekolah, edukasi tanggap darurat juga perlu dilakukan di rumah. Orang tua bisa berdiskusi ringan tentang rencana evakuasi rumah dan cara menghubungi layanan darurat. Hal ini membuat anak terbiasa dengan pola pikir siaga dan tidak panik saat bencana terjadi.
Edukasi mengenai tanggap darurat kebakaran di sekolah bukan hanya tugas guru atau petugas keamanan, tetapi tanggung jawab bersama antara sekolah, petugas kebakaran, dan orang tua. Anak-anak memiliki kapasitas belajar yang luar biasa—dengan metode yang tepat, mereka bisa tumbuh menjadi individu yang siaga, mandiri, dan siap menghadapi situasi darurat.
Semoga bermanfaat, Salam Safety!
Baca Juga
Latihan Evakuasi Gempa Bumi bagi Siswa di Sekolah: Langkah dan Manfaat
Membangun Budaya Safety Sejak Anak-anak, Ini 5 Cara Mudahnya
Tips Ajari Siswa Menyeberang Jalan dengan Aman
Pentingnya Pelatihan Pertolongan Pertama di Sekolah: Mempersiapkan Generasi Siaga Darurat
Fire Sign Terdekat