Jangan Panik, Lakukan Hal Ini Untuk Pertolongan Pertama Korban Digigit Ular

5 Juli 2024
Jangan Panik, Lakukan Hal Ini Untuk Pertolongan Pertama Korban Digigit Ular

Foto: Shutterstock.com

 

Saat berada di alam terbuka, ular menjadi salah satu hewan yang dapat mengancam keselmatan manusia. Pada dasarnya, ular memang memiliki bisa beracun untuk melumpuhkan mangsanya. Ular juga memiliki  naluri untuk menggigit jika mereka merasa terganggu atau sedang terancam.

 

Gigitan ular adalah kondisi darurat medis yang dapat mengakibatkan konsekuensi serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Meskipun banyak orang menganggap gigitan ular sebagai kejadian langka, faktanya ribuan orang di seluruh dunia setiap tahunnya menjadi korban gigitan ular berbisa.

 

Menurut data dari World Health Organization (WHO), setiap tahun diperkirakan terjadi 5,4 juta gigitan ular di seluruh dunia, dengan sekitar 2,7 juta di antaranya mengakibatkan keracunan. Gigitan ular menyebabkan antara 81.000 hingga 138.000 kematian per tahun dan sekitar tiga kali lipat dari angka tersebut berakhir dengan amputasi atau kecacatan permanen.

 

Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa insiden gigitan ular semakin meningkat terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kota. Hal ini diperburuk dengan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan dan ketersediaan antivenom.

Baca juga artikel ini:

Pertolongan Pertama untuk Korban Digigit Ular

Foto: Freepik.com

Gigitan ular merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Reaksi terhadap gigitan ular bisa bervariasi, tergantung pada jenis ular, jumlah racun yang disuntikkan, serta lokasi gigitan. Pertolongan pertama yang efektif tidak hanya dapat menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengurangi dampak jangka panjang dari gigitan ular. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan jika seseorang digigit ular.

 1. Tetap Tenang dan Imobilisasi Korban

Pertama dan yang paling penting, usahakan agar korban tetap tenang. Ketakutan dan kepanikan dapat mempercepat penyebaran racun ke seluruh tubuh. Imobilisasi area yang terkena gigitan dan usahakan agar anggota tubuh tersebut berada lebih rendah dari jantung untuk memperlambat penyebaran racun.

 2. Panggil Bantuan Medis Segera

Segera hubungi layanan darurat medis atau bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat. Semakin cepat korban mendapatkan penanganan medis, semakin baik hasilnya.

 3. Posisikan Area Gigitan Lebih Rendah

Posisikan area gigitan ular lebih rendah daripada posisi jantung agar bisa tidak cepat menyebar ke area tubuh lainnya.

 4. Hindari Mengisap Racun atau Memotong Luka

Jangan mencoba mengisap racun menggunakan mulut atau memotong area gigitan. Metode ini tidak efektif dan dapat memperparah kondisi luka serta meningkatkan risiko infeksi.

 5. Lepaskan Pakaian atau Perhiasan yang Ketat

Lepaskan pakaian, perhiasan, atau aksesori lain yang ketat di sekitar area gigitan untuk mencegah pembengkakan.

 6. Bersihkan Luka Gigitan

Bersihkan luka gigitan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi di kulit. Namun, hindari membersihkannya dengan menggunakan alkohol. Sebaiknya juga tidak menggosok bagian gigitan dengan zat kimia maupun mengompres dengan air panas atau es.

 7. Jangan Gunakan Tourniquet

Penggunaan tourniquet (tali pengikat) untuk menghentikan aliran darah ke area gigitan tidak disarankan karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan komplikasi serius. Setelah bagian luar gigitan ular dibersihkan, tutup bagian luka gigitan dengan kain atau perban kering yang bersih.

 8. Catat Waktu Gigitan dan Gejala

Jika memungkinkan, catat waktu terjadinya gigitan dan gejala-gejala yang dialami korban. Informasi ini sangat penting untuk petugas medis dalam memberikan penanganan yang tepat.

 9. Hindari Aktivitas Fisik

Bantu korban untuk tetap tenang dan diam. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat mempercepat penyebaran racun ke seluruh tubuh.

 10. Identifikasi Ular Jika Aman

Jika memungkinkan dan aman, cobalah untuk mengidentifikasi jenis ular yang menggigit korban. Jangan mencoba menangkap atau mendekati ular tersebut. Deskripsi ular dapat membantu petugas medis dalam menentukan jenis antivenom yang diperlukan.

 

5 Bahaya Jika Terlambat Menangani Korban Gigitan Ular

Bahaya terlambat menangani gigitan ular sangat serius dan bisa berakibat fatal. Selain risiko kesehatan yang langsung, terlambat menangani gigitan ular juga dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang yang signifikan. Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, dapat mengakibatkan dampak berbahaya bagi korban gigitan ular seperti berikut ini.

 1. Bengkak dan Infeksi

Gigitan dari ular tidak berbisa dapat menyebabkan infeksi jika tidak dilakukan penanganan dengan benar. Infeksi akan lebih berisiko apabila luka gigitan tidak dibersihkan dan hanya dibiarkan tanpa penganganan apa pun.

 2. Hematotoksik

Bisa ular bersifat beracun bagi darah sehingga dapat menyebabkan pendarahan di area gigitan, gusi, jantung, paru, saluran pencernaan, hingga otak. Korban yang terkena gigitan ular berbisa dapat mengalama kencing darah serta gangguan pembekuan darah.

 3. Kardiotoksik

Berikutnya, bahaya yang dapat dialami oleh korban gigitan ular yakni gejala berupa penurunan tekanan darah, syok anafilaksis, dan henti jantung. Oleh sebab itu, korban gigitan ular memerlukan pertolongan pertama dan penganganan medis sesegera mungkin.

 4. Sindroma Kompartemen

Sindrom ini mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan dalam otot. Akibatnya, pembuluh darah dan saraf bisa terjepit, dan lama kelamaan otot bisa kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kelumpuhan.

 5. Neurotoksik

Bisa ular dapat menyerang saraf hingga menyebabkan korban merasa kelemahan otot tubuh, kekakuan, hingga kejang. Apabila menyerang saraf pernapasan, gigitan ular dapat menyebabkan korban sulit bernapas hingga dapat menyebabkan kematian.

 

Pertolongan pertama yang tepat dan cepat sangat krusial dalam menangani gigitan ular. Dengan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan, kita dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan meningkatkan peluang korban untuk pulih dengan baik. Selain itu, pentingnya edukasi dan penyediaan antivenom di daerah rawan gigitan ular harus menjadi perhatian utama untuk mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat gigitan ular.

Salam Safety.