Tanggap Darurat Gempa Bumi di Rumah Sakit: Langkah-Langkah Penting untuk Keselamatan

13 Maret 2025
Tanggap Darurat Gempa Bumi di Rumah Sakit: Langkah-Langkah Penting untuk Keselamatan

Foto: Shutterstock.com

Indonesia, sebagai negara yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, sering mengalami aktivitas seismik yang signifikan. Pada 18 September 2024, gempa berkekuatan 5,0 Magnitudo mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyebabkan dua korban jiwa dan 159 luka-luka. Lebih dari 5.000 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

 

Sebelumnya, pada 22 Maret 2024, gempa berkekuatan 6,4 Magnitudo melanda Jawa Timur, mengakibatkan kerusakan pada 3.500 bangunan di Pulau Bawean, Tuban, dan Surabaya. Kejadian ini menyoroti betapa rentannya infrastruktur, termasuk fasilitas kesehatan, terhadap bencana alam seperti gempa bumi.

 

Rumah sakit, sebagai fasilitas vital, harus memiliki rencana tanggap darurat yang komprehensif untuk menghadapi gempa bumi. Kesiapsiagaan ini mencakup pelatihan rutin bagi staf, simulasi evakuasi, dan memastikan bahwa struktur bangunan memenuhi standar tahan gempa. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dampak negatif gempa bumi terhadap operasional rumah sakit dan keselamatan pasien dapat diminimalkan.

 

Baca Juga:

 

Risiko Gempa Bumi di Rumah Sakit

Saat gempa terjadi, rumah sakit menghadapi berbagai tantangan, seperti:

 

1. Kerusakan Bangunan

Foto: Freepik.com

Dinding retak, plafon roboh, atau runtuhnya struktur bangunan.

 

2. Gangguan Listrik dan Peralatan Medis

Pemadaman listrik dapat memengaruhi peralatan medis penting.

 

3. Kesulitan Evakuasi

Pasien yang tidak bisa bergerak sendiri membutuhkan bantuan ekstra saat evakuasi.

 

4. Kepanikan Massal

Staf medis, pasien, dan pengunjung bisa panik dan memperburuk situasi.

 

Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki prosedur darurat yang jelas untuk memastikan keselamatan semua orang di dalamnya.

 

Langkah-Langkah Tanggap Darurat Gempa Bumi

Foto: Shutterstock.com

Saat Terjadi Gempa Bumi

 

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Kepanikan dapat memperburuk keadaan dan menyebabkan cedera.

 

2. Lindungi Diri dengan "Drop, Cover, and Hold On"

 

3. Duduk atau Berjongkok

Hal ini untuk mengurangi risiko jatuh saat terjadinya guncangan.

 

4. Lindungi Kepala

Gunakan tangan atau benda seperti bantal atau tas untuk melindungi kepala dari reruntuhan.

 

5. Bertahan di Tempat Sampai Guncangan Berhenti

Jauhi jendela dan peralatan medis berat yang berisiko jatuh atau pecah. Jika Anda di ruang operasi, tim medis harus segera mengamankan pasien dan peralatan vital.

 

Setelah Terjadi Gempa

 

1. Cek Kondisi Pasien dan Staf

Pastikan semua orang dalam keadaan aman dan cari korban cedera.

 

2. Evakuasi Jika Diperlukan

Gunakan jalur evakuasi yang aman dan pastikan prioritas pada pasien kritis.

 

3. Laporkan Situasi ke Tim Manajemen Bencana

Koordinasikan dengan tim tanggap darurat untuk tindakan lebih lanjut.

 

4. Siapkan Area Darurat di Luar Gedung

Jika rumah sakit tidak aman untuk dihuni, siapkan tenda atau area sementara untuk pasien.

 

Kesiapsiagaan Rumah Sakit Saat Menghadapi Gempa Bumi

 

Untuk mengurangi dampak gempa bumi, rumah sakit perlu menerapkan langkah-langkah berikut:

 

1. Pelatihan & Simulasi Rutin

Melakukan latihan evakuasi gempa secara berkala bagi staf dan pasien untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

 

2. Sistem Bangunan Tahan Gempa

Pastikan rumah sakit dibangun dengan struktur tahan gempa dan rutin diperiksa keamanannya.

 

3. Penyediaan Peralatan Darurat

Memastikan ketersediaan alat pemadam kebakaran, APD, dan pasokan medis cadangan dalam keadaan darurat.

 

4. Sistem Komunikasi Darurat

Mempersiapkan jalur komunikasi alternatif seperti radio atau sistem pesan darurat jika listrik padam.

 

5. Koordinasi dengan Tim Penanggulangan Bencana

Bekerjasama dengan BPBD, BNPB, dan organisasi kemanusiaan untuk mempercepat penanganan bencana.

 

Rumah sakit harus memiliki sistem tanggap darurat gempa bumi yang efektif agar dapat melindungi pasien, tenaga medis, dan pengunjung dari bahaya. Dengan persiapan yang matang, simulasi berkala, dan fasilitas tahan gempa, risiko akibat bencana bisa dikurangi.

 

Semoga bermanfaat, Salam Safety!