Tips Ajari Siswa Menyeberang Jalan dengan Aman

Tips Ajari Siswa Menyeberang Jalan dengan Aman

Foto: Freepik.com

Keselamatan siswa di perjalanan menuju dan dari sekolah merupakan tanggung jawab bersama, baik orang tua, guru, maupun masyarakat. Salah satu momen paling berisiko adalah saat menyeberang jalan. Data dari Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa anak-anak usia sekolah menjadi salah satu kelompok rentan dalam kecelakaan lalu lintas, terutama di kawasan sekitar sekolah.

 

Dilansir dari Kompas.com, data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri mencatat bahwa pada Januari 2024 terjadi 11.565 kasus kecelakaan lalu lintas secara nasional, dengan 32,4% di antaranya melibatkan pengendara usia remaja. Lebih lanjut, pada tahun 2023, pelajar tingkat SMA menjadi penyumbang terbesar dalam kasus kecelakaan lalu lintas, dengan 113.205 kasus dari total 148.307 kejadian. Fakta ini menyoroti pentingnya edukasi keselamatan berlalu lintas sejak dini, terutama dalam hal menyeberang jalan dengan aman.

 

Baca Juga:

 

Usia Ideal untuk Mengajarkan Anak Menyeberang Jalan

Foto: Freepik.com

Berdasarkan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak dinilai siap menyeberang jalan secara mandiri ketika telah berusia 10 tahun. Sebaliknya, anak-anak di bawah usia tersebut belum disarankan untuk menyeberang sendiri karena keterampilan kognitif, persepsi, dan perilaku mereka dalam merespons kondisi lalu lintas masih belum optimal.

 

Anak-anak kecil cenderung bertindak impulsif dan bergerak tanpa pertimbangan matang, sehingga lebih berisiko saat berada di jalan tanpa pengawasan. Studi dari AAP juga menunjukkan bahwa anak usia 10–11 tahun umumnya sudah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam beberapa aspek penting:

 

1. Mengenali lokasi penyeberangan yang aman.

2. Memahami situasi lalu lintas dan potensi bahayanya.

3. Menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sebelum menyeberang.

 

Tips Ajari Siswa Belajar Menyeberang dengan Aman

Foto: Freepik.com

1. Ajari Rambu-Rambu Lalu Lintas

Mengajarkan rambu-rambu lalu lintas sejak dini membantu siswa memahami simbol-simbol penting di jalan. Dengan mengenali arti warna, bentuk, dan simbol rambu, anak-anak dapat lebih waspada serta mengetahui kapan harus berhenti, berjalan, atau waspada terhadap bahaya saat menyeberang. Ini merupakan dasar penting dalam membentuk kebiasaan berlalu lintas yang aman.

 

2. Ajarkan Prinsip "Berhenti, Lihat, Dengarkan"

Siswa perlu dilatih untuk berhenti di tepi trotoar atau pinggir jalan, kemudian melihat ke kiri dan kanan, serta mendengarkan suara kendaraan sebelum melangkah. Latihan ini bisa dilakukan melalui simulasi sederhana di sekolah dengan bantuan guru atau petugas lalu lintas.

 

3. Gunakan Zebra Cross atau Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jika Ada

Kenalkan anak-anak pada fungsi zebra cross dan jembatan penyeberangan orang (JPO). Tekankan bahwa mereka hanya boleh menyeberang di tempat yang telah ditentukan, dan jangan pernah menyeberang secara sembarangan atau terburu-buru, apalagi di tikungan atau jalan dengan pandangan terbatas.

 

4. Waspadai Kendaraan dari Dua Arah

Banyak anak belum memahami bahwa kendaraan bisa datang dari dua arah. Biasakan anak untuk melihat ke dua arah (kiri-kanan-kiri) sebelum menyeberang dan memastikan jalan benar-benar aman sebelum melangkah.

 

5. Ajak Berlatih di Lingkungan Nyata

Edukasi tidak cukup hanya dengan teori. Latihan langsung menyeberang jalan bersama guru atau orang tua akan membantu anak memahami situasi nyata. Ini juga melatih keberanian dan kewaspadaan mereka di lingkungan sekitar sekolah.

 

6. Jadilah Contoh yang Baik

Anak-anak adalah peniru ulung. Pastikan guru, orang tua, dan orang dewasa di sekitar selalu memberi contoh menyeberang dengan cara yang aman. Hindari menyeberang sembarangan di depan anak, karena hal tersebut bisa memberi sinyal bahwa aturan bisa dilanggar.

 

Dengan pembiasaan dan edukasi yang konsisten, siswa akan terbiasa menyeberang jalan dengan aman dan lebih percaya diri. Keselamatan di jalan bukan hanya soal keberanian, tetapi juga tentang pengetahuan, kewaspadaan, dan kedisiplinan sejak dini.

 

Semoga bermanfaat, Salam Safety!